SULSELEKSPRES.COM – Kubu Calon Presiden 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memastikan tidak akan menempuh jalur gugatan di Mahkamah Konsitusi (MK) pasca penetapan resmi oleh KPU.
Alasannya, mereka tak mempercai lagi mendapatkan keadilan hukum dengan menggugat di MK.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, hasil Pilpres 2019 telah terjadi makar hukum atau pengelabuan aturan.
Makar hukum itu kata dia ditandai dengan banyaknya proses hukum yang dialami pihaknya mulai dari pengadangan saat kampanye hingga kriminalisasi terhadap tokoh BPN.
“Kami melihat ada makar terhadap hukum secara masif. Hukum itu diinterpretasikan oleh siapa yang paling kuat,” kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019)dikutip dari CNNImdonesia.
Menurut dia, telah terjadi distrust atau kehilangan kepercayaan terhadap hukum menjadi alasan mereka tak menempuh jalur gugatan ke Mahkamah Konstitusi. Menggugat di MK dianggap hanya akan menjadi sesuatu yang sia-sia.
“Hukum kita seperti hukum rimba, siapa yang kuat dia yang menentukan, tafsir siapa yang benar siapa yang salah, termasuk terkait dengan ke MK karena distrust itu kami memutuskan (tidak) melakukan gugatan ke MK dan juga terkait masalah yang lain,” katanya.
Untuk saat ini, Dahnil menyebut Prabowo akan mengikuti keinginan rakyat jika memang pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang justru dinyatakan sebagai pemenangan oleh KPU.
Dia mengklaim kalau tidak mengajukan gugatan ke MK itu pun sudah merupakan salah satu upaya hukum. “Itu upaya hukum. Tidak menggugat itu kan upaya hukum, artinya tidak memilih cara formal hukum. Tapi itu kan upaya hukum,” kata dia.
“Apa yang kita lakukan upaya mencari keadilan secara politik, kita serahkan pada masyarakat, pak Prabowo akan ikuti suara rakyat,” pungkasnya.
