24 C
Makassar
Wednesday, July 3, 2024
HomePolitikNA Tanyakan Kemiskinan, NH: Tak Perlu Libatkan Tentara

NA Tanyakan Kemiskinan, NH: Tak Perlu Libatkan Tentara

Debat Perdana Pilgub Sulsel

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKAPRES.COM – Salahsatu sesi menarik dalam panggung debat Pilgub Sulsel adalah kesempatan Nurdin Abdullah (NA) bertanya ke Nurdin Halid (NH).

NA menanyakan perihal masalah kemiskinan di desa dan di kawasan pesisir. “Beliau (NH) punya pengalaman yang luar biasa. Saya mau tanyakan masalah pangan, kita punya melimpah, tapi kenapa kemiskinan masih ada di desa dan di pesisir, bagaimana solusinya?” tanya NA kepada NH yang dilansir dari rilis dari tim media NH-Aziz (28/3/2018).

Menanggapi hal itu, NH menjawab secara relevan dan sesuai dengan konteks pertanyaan. Visi membangun di kampung pun menjadi jawabannya.

BACA JUGA: 
Video: Komisioner KPU, Wartawan dan Elite Partai Dilarang Masuk Ruang Debat Pilgub Sulsel
Dihadapan Lawan, IYL: Sulsel Bukan Ajang Uji Coba
Begini Kronologi Debat Panas antara Nurdin Abdullah dan Agus Arifin Nu’mang

“Karena pertumbuhan perekonomian tinggi, namun ada ketimpangan. Gagasan membangun di kampung ini bagaimana mengoptimalkan ekonomi kerakyatan pada bidang pertanian, perikanan dan perkebunan. Termasuk peran usaha UMKM,” turur NH.

Dengan membangun di kampung, pemerintah dapat menampung apa yang dibutuhkan masyarakat. Pembangunan, kata dia, harus selaras dengan apa yang diinginkan masyarakat, bukan karena kepentingan.

“Kita akan menjadikan Sulsel sebagai rumahnya seluruh masyarakat Sulsel. Meningkatkan ekonomi, melahirkan pemerataan, dan meningkatkan pendapatan,” tambahnya.

Penguatan peran BUMDes juga menjadi salah satu solusi bagaimana perekonomian masyarakat di kampung termasuk di wilayah pesisir dapat ditingkatkan. BUMDes dapat berperan dalam mengendalikan sumber daya yang dimiliki masing-masing desa, termasuk di bidang pertanian, perkebunan hingga perikanan.

“Kita tidak perlu melibatkan tentara, cukup rakyat dan BUMDes yang mengendalikan perekonomian,” pungkas NH.

Penulis: Abdul Latif

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img