SULSELEKSPRES.COM – Sebuah video detik-detik penjemputan Habib Bahar bin Smith oleh polisi dikediamannya beredar luas.
Video ini memperlihatkan adanya perdebatan antara Habib Bahar dengan Polisi yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi. Habib Bahar yang dijemput meminta untuk tidak langsung dibawah tapi diberikan waktu sebentar untuk merokok.
Namun pihak kepolisian menolak. Mereka menganggap Habib Bahar tengah mengulur waktu hingga massa pendukungnya berkumpul.
BACA:Â Ceramah Provokatif, Alasan Habib Bahar Masuk Penjara Lagi
“Malam ini saya balik ke lapas, kita ngerokok sebatang dulu, saya ngerokok dulu sebatang,” kata Habib Bahar dalam video tersebut.
“Saya minta dengan hormat,” kata Polisi menolak permintaan Habib Bahar.
“Iya, saya memahami. Saya ikut ke lapas, saya nggak bakal kabur, saya nggak bakal lari, ini pengacara saya. Pak Kasat ikut saya ke dalam, ngerokok sebatang sama saya, Setting mobil bapak di sini, nanti kita bareng. Saya yang jamin,” kata Habib Bahar lagi.
BACA:Â Habib Bahar: Terus Berjuang, Saya Tidak Takut Dipenjara Lagi
Malam hari ini Pukul 02:00 Habib Bahar bin Smith kembali dijemput aparat Kepolisian..info selanjutnya menyusul pic.twitter.com/l5nAZoGvmU
— Sayyiid_haddaad (@SayyiidHaddaad) May 18, 2020
Perdebatan keduanya terjadi ditengah kerumunan massa. Pihak kepolisian sendiri menganggap kalau Habib Bahar mencoba mengulur waktu.
“Terkait kejadian dia mau ngerokok dulu, mau ketemu istri, mau ambil pakaian, itu modus mengulur waktu untuk mengumpulkan massa,” kata Benny kepada wartawan, Selasa (19/5/2020) dikutip dari Detikcom.
Benny menduga permintaan merokok dan masuk ke tempat ibadah adalah jebakan. Dia menegaskan polisi tak terpancing.
“Prinsipnya ajak ngerokok itu, itu modus dia. Kan dia sengaja memancing polisi untuk masuk ke dalam, tempat ibadah, gitu. Jadi dijebak lah. Kita kan berseragam semua, kita nggak mau masuk ke tempat ibadah karena kita menghargai kan,” pungkasnya.
Diketahui, Habib Bahar kembali masuk penjara hanya berselang beberapa hari setelah bebas asimilasi. Dia dianggap melanggar aturan asimilasi.
