26 C
Makassar
Friday, April 19, 2024
HomeNasionalAktivis KAMI Ditangkap, Rachland Anggap Fadjroel dan Pramono Tidak Tahu Malu

Aktivis KAMI Ditangkap, Rachland Anggap Fadjroel dan Pramono Tidak Tahu Malu

Penulis(*)
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman menjadi sasaran kritik atas penangkapan sejumlah tokoh dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Terlebih karena beberapa tokoh yang ditangkap seperti Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat merupakan mantan aktivis seperjuangan Pramono dan Fadjroel. Bahkan Jumhur dimasa orde baru pernah dipenjara bersama Fadjroel.

Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menyesalkan sikap Pramono dan Fadjroel. Mereka dianggap melupakan mantan kawan seperjuangannya dulu.

“Kawannya satu bui dulu di masa Soeharto, kini diam saja menyaksikan Denci (Jumhur Hidayat) dibui di masa Jokowi,” tulis Rachland diakun Twitternya, (16/10/2020).

Baca: Usai Fadjroel, Giliran Pramono Anung Disindir Syahganda: Dulu Kerjanya Ngipas Aku

“Shame on you (tidak tahu malu) @fadjroeL @pramonoanung,” tambahnya.

Diketahui, Bareskrim Polri menangkap 8 orang tokoh KAMI dalam kasus terkait penolakan Omnibus Law yang berakhir ricuh.

Syahganda sendiri sebelum ditangkap pernah mengungkit sejarah perjuangannya bersama Pramono dan Fadjroel dimasa orde baru.

Syahganda menyebut bahwa Pramono dulu kerjanya mengipas-ngipas dirinya untuk bisa di kader menjadi aktivis mahasiswa.

“Pramono Anung kerjanya dulu ngipas2 aku utk jd aktifis mhs. Aku sering dikontrakannya. Disitu ada bendera DM ITB & dia sumpah lawan rezim,” kata Syahganda melalui akun media sosialnya, (12/10/2020).

Dia juga mengungkit saat kepala Pramono Anung terkena paku. Dimana dirinya ikut mengantar Pramono berobat ke rumah sakit saat itu.

Syahganda menyesalkan perubahan yang terjadi pada diri seorang Pramono. Pramono muda disebutnya sebagai mahasiswa radikal.

“Kamarnya reyot & kepalanya pernah kena paku. Aku & Haris Ms84 pk 1 malam bw ke RS Brms. Dia dulu mhs radikal, knp kini tega lht mhs dianiaya?” tambahnya.

Dalam cuitan sebelumnya, Syahganda juga menyindir Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman.

Syahganda dan Fadjroel dulunya pernah terlibat bersama dalam sebuah aksi. Dia menyebut dirinya pernah membantu mengobati kepala Fadjroel yang bocor dipukul polisi di tahun 1989.

“Kepala Fadjroel Rahman, 12 April 1989 bocor dipukul polisi pas aksi “Kacapiring” depan Balaikota Bdg. Nangis2 dia. Saya yg obati di Jur. Geodesy ITB & himpun ribuan massa melawan balik,” kenang Syahganda

Diketahui, Fadjroel dan Pramono merupakan sedikit dari sekian aktivis yang berada dalam lingkungan kekuasaan saat ini.

Indonesia Corruption Watch (ICW) beberapa waktu lalu sempat mengritik para aktivis yang kini berada di lingkungan Istana karena dianggap diam tak bersuara seperti dulu saat menjadi mahasiswa.

(*)

spot_img

Headline

Populer

spot_img