27 C
Makassar
Sunday, June 2, 2024
HomeNasionalDenny Siregar Soal Gatot: Post Power Syndrome, Bertingkah Halusinasi

Denny Siregar Soal Gatot: Post Power Syndrome, Bertingkah Halusinasi

Penulis(*)
- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Pernyataan Gatot Nurmantyo yang mengaitkan pergantian dirinya dari jabatan Panglima TNI dengan perintah pemutaran film G30S/PKI terus menuai kritik.

Penggiat media sosial Denny Siregar menuliskan catatan diakun Twitternya yang ditenggarai menyentil Gatot. Dia menganggap isu PKI yang terus dihembuskan karena adanya post power syndrome.

Post power syndrome atau suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang diikuti dengan perasaan menurunnya harga diri.

“Post Power Syndrome. Dulu berkuasa, banyak anak buah, apa-apa tinggal perintah, fasilitas tinggal tunjuk saja, tamu datang dari mana2, selalu dapat hormat dr siapa saja,” tulis Denny Siregar dilihat, (24/9/2020).

“Sekarang, bukan siapa-siapa..Sepi. Merasa tak berguna. Lalu mulai bertingkah. Halusinasi. Pedih, Jendral.” tambahnya.

Dalam cuitan sebelumnya, Denny juga mengungkit saat Gatot masih menjabat sebagai panglima TNI. Dia bertanya pada Gatot ada berapa jumlah anggota PKI yang pernah ditangkap Gatot saat masih menjabat sebagai panglima.

“Pak @Nurmantyo_Gatot, saya mau nanya.. Jaman jadi Panglima, ada berapa anggota PKI yang sudah bapak tangkap sehingga bapak sekarang begitu takutnya ?” tulis Denny Siregar melalui akun Twitternya, (23/9/2020).

Seperti diberitakan, Gatot Nurmantyo berbicara soal perintah menonton film G30S/PKI beberapa waktu silam dengan cerita pergantiannya dari jabatan Panglima TNI dalam channel YouTube Hersubeno Point.

Gatot mengatakan, saat memberikan arahan menonton film G30S/PKI dirinya sudah diingatkan oleh kader PDI kalau dirinya akan diberhentikan jika melakukan hal itu.

“Pada saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya, maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton film G30S/PKI. Pada saat itu, saya punya sahabat dari salah satu partai, saya sebut saja partai PDI, menyampaikan, Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti’,” kata Gatot menirukan nasehat pada dirinya.

“Saya bilang terima kasih, tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan memang benar-benar saya diganti,” pungkasnya.

(*)

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img