32 C
Makassar
Monday, June 17, 2024
HomeDaerahSetelah Majene, Gempa Tektonik Mengguncang Luwu Timur

Setelah Majene, Gempa Tektonik Mengguncang Luwu Timur

PenulisSelfi
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (GMKG) wilayah IV Makassar melaporkan bahwa telah terjadi gempa bumi tektonik mengguncang Luwu Timur.

“Hari Kamis, 14 Januari 2021 pukul 16.35.14 Wita wilayah Mamasa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=3,5,” kata Kepala BBMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan, Kamis (14/1/2021).

Adapun episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,50 LS dan 120.76 BT, atau tepatnya berlokasi pada jarak 40 Km Barat Laut Malili Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada kedalaman 10 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Matano,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Mangkutana II – III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Meski demikian, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujarnya.

Sebelumnya juga telah terjadi gempa bumi M5,9 mengguncang Majene, Sulawesi Barat. Sesuai yang disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.

“Pukul 13.35.49 WIB wilayah Majene diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=5,9. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 km arah BaratLaut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km,” kata Bambang.

Setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

“Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Polewali, IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Mamuju, Majene IV MMI ( bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah) , Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI, Toraja dan Mamasa III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) , Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),” ungkapnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img