32 C
Makassar
Friday, April 26, 2024
HomeEdukasiDorong Second Language, Unimerz Teken MoU dengan Briton

Dorong Second Language, Unimerz Teken MoU dengan Briton

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Universitas Megarezky (Unimerz) Makassar menjadi salah satu dari 40 Perguruan Tinggi dibawah Naungan LLDIKTI Wilayah IX yang ambil bagian dalam penandatanganan nota kesepahaman bersama Briton.

Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) ini berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan, lantai II Kaantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, kota Makassar, Senin (9/11/2020) sore.

Menurut keterangan Rektor Universitas Megarezky Makassar, Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., SP.JP.(K), kerja sama ini diambil sebagai langkah Unimerz untuk mendorong second language di dunia pendidikan.

“Kerjasama ini bagian dari upaya kami untuk terus mendorong second language di dalam lingkup dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi,” ujarnya saat ditemui Sulselekspres.com di lokasi kegiatan.

Lebih lanjut Ali Aspar Mappahya mengatakan, dari kerja sama ini, diharapkan semua elemen dan civitas akademik Unimerz, baik pimpinan maupun mahasiswa, bisa mahir berbahasa Inggris dengan baik.

Terlebih lagi, bahasa Inggris merupakan bahasa global yang nyaris digunakan di seluruh belahan dunia. Dengan begitu, penguasaan bahasa Inggris tentu menjadi modal bagus bagi setiap orang untuk menghadapi tantangan zaman.

“Kita berharap mulai dari jajaran rektor, dekan, prodi, sampai mahasiswa di lingkup Unimerz bisa menguasai dan mahir berbahasa Inggris. Karena bahasa Inggris ini memang bahasa yang dipakai secara global,” jelasnya.

Ali Aspar percaya, di tangan Briton, semua mahasiswa dan jajaran pendidik di Unimerz bisa menguasai bahasa Inggris secara tuntas, demi menunjang kualitas pendidikan kedepannya.

“Saya pikir Briton ini mitra yang tepat. Mereka sudah teruji kualitasnya, juga terpercaya karena menyandang status sebagai jaringan resmi Cambridge University,” jelasnya.

Menanggapi kerja sama ini, Direktorat of Briton English Education Cambridge Representative, Sirajuddin Tenri, berharap masing-masing perguruan tinggi bisa betul-betul komitmen dengan kesepahaman yang telah diambil bersama.

“Jadi hal ini bukan satu-satunya solusi. Satu-satunya solusi itu komitmen yang kuat. Nah ini yang kita harapkan dari kampus-kampus dan LLDIKTI, agar kualitas dan kemampuan berbahasa bisa layak,” ujarnya.

Sebab, menurut hasil riset pihak Briton, pendidikan bahasa Inggris yang selama ini dilakukan di kampus-kampus tidak efektif untuk menunjang kualitas berbaha dengan baik.

Sebab, dalam satu semester, biasanya kampus hanya memberikan waktu sekitar 30 jam saja untuk mata kuliah dimaksud.

Bahkan, Sirajuddin mengatakan, sangat beruntung jika ada kampus yang menerapkan sistem pembelajaran bahasa Inggris selama dua semester.

“Pembelajaran 30 jam dalam 1 semester tidak efektif. Hasil survei kami menunjukkan, rata-rata setiap kampus hanya memberi waktu 30 jam dalam satu semester. Sehingga tidak efektif untuk meningkatkan kualitas berbahasa.”

“Jadi, kita harapkan kesepakatan bersama yang diambil hari ini bisa memberikan ruang lebih kepada mahasiswa untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, sejlah jajaran Unimerz turut hadir mendampingi, seperti Ns. Julia Fitria Ningsih (WR I Bidang Akademik), dan Dr.  Hairuddin Kudding (WR IV Bidang Kerjasama dan Humas).

spot_img

Headline

Populer

spot_img