26 C
Makassar
Saturday, April 20, 2024
HomeNasionalRocky Gerung Sebut Ali Ngabalin Hina Jutaan Rakyat

Rocky Gerung Sebut Ali Ngabalin Hina Jutaan Rakyat

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Rocky Gerung menganggap Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin telah menghina jutaan rakyat lantaran menyebut pendemo sebagai sampah demokrasi.

Menurutnya, Ngabalin menghina otaknya sendiri lantaran mengkritik aksi demonstrasi di negara demokrasi. Rocky menganggap kalau Ngabalin tidak pernah belajar sejarah.

“Saya suka kagum pada kemampuan doktor Ngabalin untuk menghina otaknya sendiri. Karena demokrasi itu awalnya adalah demonstrasi. Ngabalin tidak pernah belajar sejarah bahwa demokrasi dimulai dari demonstrasi,” kata Rocky dilihat dari channel Youtube pribadinya, (15/10/2020).

Rocky menganggap kalau Ngabalin sudah menghina jutaan rakyat yang sedang bergerak mencari keadilan.

“Yang lagi demo di jalan itu adalah rakyat yang sedang menuntut keadilan. Tentu saja ada rakyat yang anggap kebijakan dari pemerintah yang bersekongkol DPR itu membatalkan harapan hidup mereka,” katanya.

BACA: Rocky Gerung Sebut Penangkapan Tokoh KAMI untuk Menakuti Gatot Nurmantyo

“Terus ada 1 orang dari dalam pagar menghina jutaan orang yang lagi bergerak, apa tidak dungu orang dalam pagar itu. Dia buta sejarah dan buta konsep,” tambahnya lagi.

Rocky kemudian meminta publik untuk tidak mengomelin Ngabalin. Dia menyebut kalau Ngabalin cukup ditertawakan.

“Brother Ngabalin tidak usah diomelin, dikatawai saja. Cara terbaik menghargai badut adalah dengan mentertawakannya,” ujar Rocky.

Seperti diberitakan, Ali Ngabalin menyesalkan adanya demonstrasi ditengah pandemi Covid-19. Dia juga menyebut bahwa para pendemo sengaja dikirim oleh pihak tertentu.

“Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini,” ujar Ngabalin dikutip dari CNNIndonesia.

Ngabalin meminta mereka yang memprotes UU Omnibus Law Cipta Kerja agar menempuh jalur konsitusi.

“Untuk apa dia datang ke Istana. Untuk apa dia datang ke DPR. Untuk apa dia demonstrasi di jalan. Sementara hak-hak konstitusi yang bisa dipakai itu tidak dia gunakan,” pungkasnya.

(*)

spot_img

Headline

Populer

spot_img