32 C
Makassar
Monday, May 13, 2024
HomePSMSoal 25% Gaji Ditanggapi Pemain PSM, Bayu Gatra Pasrah

Soal 25% Gaji Ditanggapi Pemain PSM, Bayu Gatra Pasrah

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pihak Federasi sepakbola Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), secara resmi mengeluarkan surat terkait penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Penundaan yang diakibatkan oleh wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tersebut berimbas pada pemotongan gaji pemain yang mencapai besaran 75 persen.

Dengan begitu para pemain dan official tim hanya bisa menerima gaji sebesar 25 persen dari kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak sebelumnya, selama masa libur berlangsung.

Keputusan PSSI tersebut sempat mendapat penolakan dari pihak Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), yang menganggap keputusan PSSI hanya sepihak.

Kondisi tersebut membust para pemain PSM Makassar hanya bisa pasrah dengan keadaan yang sedang terjadi, sembari berharap ada kebaikan dari pihak klub terkait gaji mereka.

Hal ini diungkapkan oleh pemain sayap PSM Makassar, Bayu Gatra, dan pemain bertahan Juku Eja, Dedy Gusmawan.

Bayu mengatakan bahwa ia sudah pasrah dengan keputusan PSSI tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak klub mengenai gaji yang akan ia terima.

BACA : Manajemen PSM Belum Bahas Pemotongan Gaji Pemain

Ia juga berharap jika ada tambahan dari 25 persen gaji yang akan diterima, terlebih lagi jika bisa dibayarkan secara penuh.

“Saya pasrah sama klub mas. Kalau bisa lebih ya alhamdulillah mas. Apalagi kalau bisa ful,” ujar Bayu Gatra saat dikonfirmasi reporter Sulselekspres.com, Kamis (2/4/2020) malam.

Selain itu Bayu juga berharap agar kompetisi liga bisa tetap dilanjutkan, mengingat sebagian besar dari pemain hanya bergantung dari gaji mereka.

“Ya saya berharap tetap lanjut mas. Soalnya penghasilan kita kan dari itu mas. Tapi ini namanya musibah, mau gimana lagi mas,” lanjut Bayu.

BACA: Liga Dihentikan, PSM Kirim Surat ke PT LIB

Senada dengan Bayu, Dedy Gusmawan juga hanya bisa pasrah terkait pemotongan gaji dari pihak klub. Mengingat kondisi sepakbola saat ini dalam keadaan Force Majeure.

“Sebelumnya kita juga sudah tau mas, karena di kontrak tertulis adanya poin Force Majeure. Jadi kami sebagai pemain hanya mengacu dan ikut kontrak saja mas,” ujar Dedy kepada Sulselekspres.com.

Pihak PSSI sendiri menyatakan jika tidak ada tambahan waktu social distancing yang ditetapkan pemerintah, maka kompetisi akan kembali digulirkan pada awal bulan Juli mendatang.

spot_img

Headline

Populer

spot_img